♠ Posted by Unknown at 06.36
Wisma Persebaya yang
dulu sangat melegenda, kini nyaris tak terdengar namanya. Padahal, dari sini, dulu talenta-talenta hebat
Surabaya lahir. Sebut saja, Andik Vermansyah yang kini merumput di klub
Selangor FA Malaysia dan Evan Dimas yang saat ini jalani trial di klub
Espanyol B Spanyol. Seperti apa kini suasana mess Persebaya?
Siang itu, suasana nampak lenggang. Halaman wisma yang biasanya penuh oleh parkir
mobil berbagai merk sepi melompong diganti rontokan daun kering di sana sini.
Penampilan Wisma yang dibangun di era
Walikota dr Purnomo Kasidi ini juga nampak
kusam. Selain sudah mulai pudar, di
sana-sini cat juga mulai mengelupas.
Lapangan Karanggayam
atau biasa disebut lapangan Persebaya
juga sepi aktifitas. Padahal, dulu, di tiap sore, tribun kayu yang ada di sisi
barat lapangan selalu penuh oleh sorak-sorai penonton. Asyik menyaksikan latihan Persebaya
ataupun ramai oleh pertandingan kompetisi internal Persebaya. Kicau ramai suara itu berbaur dengan teriakan
penjual lompia menawarkan dagangannya.
Merdu sekali.
Hantaman konflik sejak empat tahun lalu telah mencabut semua
asa dan mimpi indah. Kenangan dan
pemandangan itu, kini tinggal romantisme semata. Persebaya sempat terbelah menjadi dua,
Persebaya Surabaya dan Surabaya United
(dulu pakai nama Persebaya ISL). Perpecahan ini buah dari konflik yang mendera
PSSI. Sayang, saat konflik di PSSI berhasil disatukan, luka Persebaya terlanjur menjalar kemana-mana. Fanatisme, ego kelompok menjadikan luka itu makin menganga membuat
kian sulit menyembuhkannya.
Kini, yang tersisa
adalah keprihatinan. Seperti yang dirasakan dua legenda Persebaya,
Soebodro dan Johny Fahamsyah. Dua nama yang pernah membawa harum nama
Persebaya ini punya cara tersendiri menyambut hari lahir klub yang membesarkan
mananya. Siang itu, keduanya memilih membersihkan puluhan Piala yang memenuhi rak trophy Wisma
Persebaya. Satu persatu dikeluarkan dengan sesekali mengingat memori di tiap
piala yang dibersihkan. “Sebagai orang
yang pernah dibesarkan dan membela Persebaya, habis sudah kata-kata dan air
mata melihat kondisi yang terjadi saat ini. Di tengah kesunyian, hanya ini yang
bisa kami lakukan. Selamat ulang tahun Persebaya ku,” pungkasnya tanpa tahu
kapan kebersamaan dan kejayaan itu akan kembali lagi. (pg)
0 komentar:
Posting Komentar